Refleksi Untuk Pelayanan Ibadah Akhir Bulan
Teks : Roma 15 : 1-6.
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus !!!
Saya percaya, kita semua berada dalam suasana
sukacita. Oleh karena Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk
menikmati hidup sampai di penghujung bulan Agustus 2013. Bahwa dengan kekuatan
dan kemampuan kita sendiri, tidak mungkin kita masih bisa hidup sebagaimana
kita ada sampai saat ini. Ini semua adalah karya Tuhan Yesus yang luar biasa.
Kita juga bersyukur karena kita masih menikmati
begitu banyak berkat dalam hidup kita melalui aktivitas membangun hidup dan
masa depan lewat berbagai pekerjaan yang kita geluti.
Kita bersyukur karena sebagai persekutuan umat,
kita masih diberikan kesempatan untuk beribadah kepada Tuhan di sore hari ini.
Dengan bersyukur kita semakin memahami diri
bahwa sebagai orang beriman hidup kita tergantung sepenuhnya kepada Tuhan, kita
tak dapat melakukan apa-apa tanpa keterlibatan Tuhan.
Pada sisi yang lain, dalam kehidupan bersama
sebagai masyarakat, kita juga saling tergantung satu dengan yang lain.
Nah, persoalannya adalah bagaimana orang memaknai rasa saling
ketergantungan itu untuk membangun sebuah persukutuan hidup yang saling perduli
untuk kehidupan bersama yang lebih baik, ini yang patut direnungkan. Karena itu
saya mengajak kita semua untuk merenungkan firman Tuhan yang tadi kita baca dalam
Alkitab Perjanjian Baru; Roma 15 : 1-6.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan !!!
Ungkapan “kuat dan
lemah”, adalah sebuah ungkapan yang
dipakai orang untuk menggambarkan dua sisi kehidupan manusia yang saling berbeda.
Artinya dalam kehidupan
masyarakat kita dari dahulu sampai sekarang, realitas kuat dan lemah adalah
sebuah kenyataan yang tidak bisa kita hindari.
Sebut saja ada orang
yang kuat dari sisi ekonomi, tetapi ada yang lemah dari sisi ekonomi. Itu yang
kemudian kita kenal dengan orang kaya (punya harta dan uang) dan orang yang
miskin, yang tinggal di rumah kumuh, makan susah.
Demikian pula ada yang disebut “orang kuat”
karena mereka punya jabatan, kedudukan dan kuasa dan ada orang yang disebut
“orang lemah” karena mereka tidak punya kedudukan, jabatan dan kuasa yang dapat
diperhitungkan.
Tetapi jangan lupa ada
juga yang disebut sebagai orang kuat dari sisi iman, karena mereka memiliki
hubungan yang begitu akrab dengan Tuhan , sementara ada orang yang disebut
sebagai orang lemah dari sisi iman, karena dangkalnya iman mereka.
Silahkan
anda tambah lagi pengertian lemah dan kuat menurut pengamatan, dan pengalaman
anda, karena memang itu realitas hidup yang kita jumpai dalam masyarakat kita.
Saudara-saudara yang dikasihi !
Yang jadi persoalan kita adalah mengapa kedua
sisi kehidupan ini selalu bersebrangan, dan seolah tidak bisa dipertemukan,
bahkan menjadi sumber konflik.
Jawabnya adalah, karena memang
orang-orang yang berada dalam kategori “lemah” itu, menjadi sasaran eksploitasi
(penggarapan), sasaran kekerasan, sasaran perlakukan ketidakadilan, sasaran
pemerasan dari orang kuat.
Dan ujung dari segala
perlakukan terhadap yang lemah itu adalah “orang kuat akan semakin kuat dan
orang lemah akan semakin lemah”. Orang kuat akan semakin kaya, semakin berkuasa
dan orang lemah semakin miskin dan tertindas. Disinilah yang akan menjadi
sumber konflik dalam masyarakat kita.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan !!!
Bagi Paulus, untuk
menghindari konflik seperti itu, maka solusi yang paling utama adalah ketika
“orang yang menganggap dirinya kuat” bersedia menanggung mereka yang “dianggap
lemah”. Tegasnya dikatakan : “ kita yang kuat wajib menanggung kelemahan
orang yang tidak kuat”, dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
(ayat 1). Memperhatikan pernyataan Paulus ini, maka paling tidak ada 3 hal hendak disampaikannya :
Pertama ; Bagi Paulus realitas
kuat dan lemah adalah suatu realitas kehidupan manusia. yang menggambarkan
tentang sebuah kehidupan masyarakat yang pluralis (majemuk).
Ini kenyataan yang tidak bisa disangkali oleh
siapapun. Dimana saja dan kapan saja realitas kuat dan lemah itu selalu ada.
Tetapi hendaknya realitas kuat dan lemah itu ditempatkan
dalam suatu persekutuan hidup. Persekutuan hidup dimana orang yang kuat dan orang
yang lemah dapat menjalani kehidupannya secara wajar dan bertanggung jawab.
Disinilah perlu dikembangkan suatu wawasan eklesiologis atau wawasan
kegerejaan, dimana semua umat percaya “kuat
dan lemah” dilihat sebagai suatu keluarga Allah.
Kedua:
Terkait dengan hal itu, maka setiap orang yang menganggap dirinya kuat, berkewajiban untuk membantu
mereka yang lemah. Katakanlah orang yang kuat berkewajiban untuk mengupayakan kehidupan yang lebih baik dari
mereka yang lemah.
Paulus menggaris bawahi kata kewajiban. Artinya upaya
untuk mengangkat kehidupan mereka yang lemah itu bukan soal suka atau tidak
suka. bukan soal senang atau tidak senang, bukan soal dia famili saya atau
musuh saya, tetapi adalah sebuah kewajiban (keharusan) untuk dilakukan
kepada mereka yang lemah tanpa memandang latarbelakang hidupnya (suku, agama,
ras, kultur dll).
Karena ini adalah
sebuah kewajiban maka orang tidak akan
tunggu, kalau diperintah, kalau di desak, kalau didorong baru ia mengupayakan kesenangan
bagi orang lain, . tetapi dengan penuh kesadaran dan bukan sebuah keterpaksaan
orang akan melakukannya.
Ketiga : Bahwa Paulus tidak
ingin orang-orang Kristen di Roma terjebak dalam sikap hidup individualis,
yang hanya mementingkan dirinya sendiri, kelompoknya sendiri, agamanya sendiri,
sukunya sendiri.
Bagi Paulus tidak baik
kalau orang-orang Kristen hanya mencari kesenangannya sendiri. kalau orang
Kristen hanya mencari kesenangannya sendiri, maka kehidupan kekristenannya
dianggap sangat dangkal, hanya dikulit.
Kenapa ?? Karena
orang-orang yang bukan Kristenpun juga melakukan hal yang sama. Karena itu,
kalau anda ingin menjadi orang Kristen yang sejati hendaknya nilai
individualisme itu di buang jauh-jauh dan diganti dengan nilai-nilai solidaritas,
nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai keperdulian.
Saudara-saudara yang kekasih !!!
Pertanyaan yang sangat mendasar untuk
dikedepankan lagi ialah kapan kita mulai
dan kapan kita harus berhenti untuk mencari kesenangan bagi orang lain.
Apakah hari ini kita
mulai dan besok kita berhenti ??? Apakah upaya itu dilakukan ketika ada program
pemerintah atau gereja untuk pemberdayaan mereka yang lemah baru kita mulai
????
Kemudian bagaimana
wujud dari upaya mencari kesenangan bagi orang lain itu ??
Terhadap pertanyaan
seperti ini Paulus menjawabnya dengan mengatakan : “setiap orang diantara kita harus mencari kesenangan sesama kita
demi kebaikannya untuk membangunnya” (ayat 2).
Ada dua kata kunci yang
disebutkan disini yaitu Kebaikannya
dan Membangunnya
Memperhatikan dua kata kunci diatas maka
mencari kesenangan bagi orang lain itu mesti
dilakukan dari sekarang, bukan nanti. Sebab bukankah setiap orang yang
lemah sekarang ini begitu membutuhkan suatu suasana hidup yang baik, yang aman
yang sejahtera ??
Jadi tidak ada kata
nanti, sekarang harus mulai. Dan
bahwa upaya itu mesti dilakukan secara terus menerus, bukan temporer, tetapi
secara kontinu.
Tidak boleh ada
ungkapan “pastiu” atau bosan untuk mengupayakan kebaikan bagi orang lemah.
Ibarat membangun sebuah bangunan yang permanent
yang indah megah tetapi juga berkualitas, tentunya kita tidak membangunnya
dalam satu jam atau satu hari, tetapi berhari hari berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Disini dapat kita lihat bahwa untuk membangun sebuah
bangunan saja kondisinya seperti itu apalagi membangun manusia. pasti
tidak ringan.
Karena
itu sangat dibutuhkan nilai-nilai pengorbanan. Pengorbanan dari orang yang kuat untuk
membangun kehidupan orang yang lemah. Dan pengorbanan yang paling utama dan
penting adalah membiasakan diri untuk tidak hanya mencintai dan mengasihi
diri sendiri, tetapi harus dilakukan seimbang dengan kasih dan cinta kepada
orang lain. Dan konsep ini, yang mesti kita bangun dalam persekutuan ini.
Sebab memang di dalam persekutuan ini, pasti ada diantara kita yang kuat tetapi
ada juga yang lemah. Kalau kita sungguh-sungguh memberlakukan konsep
keseimbangan ini dalam persekutuan kita, maka persekutuan ini akan menjadi
berkat bagi banyak orang.
Nah,…bagaimana dengan kehidupan kita saat ini
??? Setiap orang dapat menjawabnya. Namun yang pasti adalah, hendaknya Ibadah akhir bulan ini, kita jadikan
momentum evaluasi dan refleksi diri tentang sejauhmana saya telah berkontribusi
untuk membangun persekutuan jemaat kita dengan saling berbagi apa yang saya punya dengan orang lain ? Selamat hidup
berbagi,…Tuhan memberkati kita amin.
saudara-saudara
BalasHapusSaya di sini untuk bersaksi tentang kebaikan Allah dalam hidup saya dan bagaimana saya diselamatkan dari tekanan finansial karena bisnis saya sedang menurun dan keluarga saya dalam keadaan asulit sehingga kami bahkan tidak dapat membayar uang sekolah untuk anak-anak, karena kepahitan mengambil alih hatiku
Suami saya juga menggagalkan karena kami menjalankan bisnis keluarga di (Surabaya, Jawa Timur) dimana kami jadi bingung suami saya mencoba untuk mendapatkana pinjaman dari bank dia menolak pinjaman jadi dia online mencari pinjaman karenaa dia ditipu oleh sone imposters online yang menjanjikan kepadanya pinjaman dan mengatakan harus membayar biaya untuk mendapatkan pinjaman sehingga husbank saya meminjam uang dari teman-temannya untuk membayar biaya maka mereka meminta biaya lagi dengan beberapa alasan dia harus pergi dan meminjam dari saudaranya di (Bekasi) untuk memastikan dia mendapatkan pinjaman setidaknya untuk membi/aayai kebutuhan keluarga dan setelah dia membuat biaya, dia diminta untuk membayar lagi dengan alasan tertentu, hal ini membuat keluarga kelaparan meningkat sehingga kami harus mengumpulkan makanan dari tetangga dekat kami. dan selama berbulan-bulan kami menderita dan bisnis ditutup untuk sementara waktu
Jadi satu sore yang setia sekitar pukul 14:00 tetangga dekat ini menelepon saya dan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan pinjaman secara online sehingga jika dia mendapatkan pinjaman, dia akan mengenalkan saya ke perusahaan tersebut sehingga kami pergi ke ATM bersama-sama dan Memeriksa pinjaman itu tidak ada sehingga kami menunggu sekitar 30 menit kemudian kami mendapat peringatan di teleponnya dari banknya bahwa dia telah menerima monney di akunnya sehingga kami memeriksa saldo rekeningnya dan lihatlah 300 juta kepadanya sebagai pinjaman
Segera saya berteriak di depan umum sambil menangis dan pada saat itu yang bisa saya pikirkan adalah jika saya dengan jumlah seperti itu, masalah saya berakhir, jadi kami pulang ke rumah saya tidak memberi tahu suami saya, dari 1 juta dia memberi saya saya membeli beberapa bahan makanan di rumah dan berlangganan dan tetangga saya dan saya meminta pinjaman kepada perusahaan karena dia memberi saya pedoman sehingga kami mengikuti prosesnya karena prosesnya sama sehingga setelah semua prosesnya, rekan-rekan saya diberi pinjaman oleh saya
.(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..«´ ONE BILLION RISING FUND¨`»(onebillionrisingfund@gmail.com)
..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..BBM: D8E814FC
Anda juga bisa mendaftar sekarang dan menyelesaikan masalah keuangan Anda
Saya berbagi cerita ini karena saya tahu bahwa begitu banyak orang di luar sana memerlukan bantuan keuangan dan perusahaan akan membantu Anda
Gmail saya adalah
Ratu Efendi Lisa
efendiqueenlisa@gmail.com
Hubungi Says::+62 857 1997 9422
Whatsapp::+62 857 1997 9422
saudara-saudara
BalasHapusSaya di sini untuk bersaksi tentang kebaikan Allah dalam hidup saya dan bagaimana saya diselamatkan dari tekanan finansial karena bisnis saya sedang menurun dan keluarga saya dalam keadaan asulit sehingga kami bahkan tidak dapat membayar uang sekolah untuk anak-anak, karena kepahitan mengambil alih hatiku
Suami saya juga menggagalkan karena kami menjalankan bisnis keluarga di (Surabaya, Jawa Timur) dimana kami jadi bingung suami saya mencoba untuk mendapatkana pinjaman dari bank dia menolak pinjaman jadi dia online mencari pinjaman karenaa dia ditipu oleh sone imposters online yang menjanjikan kepadanya pinjaman dan mengatakan harus membayar biaya untuk mendapatkan pinjaman sehingga husbank saya meminjam uang dari teman-temannya untuk membayar biaya maka mereka meminta biaya lagi dengan beberapa alasan dia harus pergi dan meminjam dari saudaranya di (Bekasi) untuk memastikan dia mendapatkan pinjaman setidaknya untuk membi/aayai kebutuhan keluarga dan setelah dia membuat biaya, dia diminta untuk membayar lagi dengan alasan tertentu, hal ini membuat keluarga kelaparan meningkat sehingga kami harus mengumpulkan makanan dari tetangga dekat kami. dan selama berbulan-bulan kami menderita dan bisnis ditutup untuk sementara waktu
Jadi satu sore yang setia sekitar pukul 14:00 tetangga dekat ini menelepon saya dan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan pinjaman secara online sehingga jika dia mendapatkan pinjaman, dia akan mengenalkan saya ke perusahaan tersebut sehingga kami pergi ke ATM bersama-sama dan Memeriksa pinjaman itu tidak ada sehingga kami menunggu sekitar 30 menit kemudian kami mendapat peringatan di teleponnya dari banknya bahwa dia telah menerima monney di akunnya sehingga kami memeriksa saldo rekeningnya dan lihatlah 300 juta kepadanya sebagai pinjaman
Segera saya berteriak di depan umum sambil menangis dan pada saat itu yang bisa saya pikirkan adalah jika saya dengan jumlah seperti itu, masalah saya berakhir, jadi kami pulang ke rumah saya tidak memberi tahu suami saya, dari 1 juta dia memberi saya saya membeli beberapa bahan makanan di rumah dan berlangganan dan tetangga saya dan saya meminta pinjaman kepada perusahaan karena dia memberi saya pedoman sehingga kami mengikuti prosesnya karena prosesnya sama sehingga setelah semua prosesnya, rekan-rekan saya diberi pinjaman oleh saya
.(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..«´ ONE BILLION RISING FUND¨`»(onebillionrisingfund@gmail.com)
..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..BBM: D8E814FC
Anda juga bisa mendaftar sekarang dan menyelesaikan masalah keuangan Anda
Saya berbagi cerita ini karena saya tahu bahwa begitu banyak orang di luar sana memerlukan bantuan keuangan dan perusahaan akan membantu Anda
Gmail saya adalah
Ratu Efendi Lisa
efendiqueenlisa@gmail.com
Hubungi Says::+62 857 1997 9422
Whatsapp::+62 857 1997 9422