HIDUP UNTUK BERSAKSI

HIDUP UNTUK BERSAKSI
Ronella Waitibu

Jumat, 30 Agustus 2013

BERBAGILAH,...... DEMI KESENANGAN ORANG LAIN.



Refleksi Untuk Pelayanan Ibadah Akhir Bulan
Teks : Roma 15 : 1-6.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus  !!!
Saya percaya, kita semua berada dalam suasana sukacita. Oleh karena Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk menikmati hidup sampai di penghujung bulan Agustus 2013. Bahwa dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri, tidak mungkin kita masih bisa hidup sebagaimana kita ada sampai saat ini. Ini semua adalah karya Tuhan Yesus yang luar biasa.
Kita juga bersyukur karena kita masih menikmati begitu banyak berkat dalam hidup kita melalui aktivitas membangun hidup dan masa depan lewat berbagai pekerjaan yang kita geluti.
Kita bersyukur karena sebagai persekutuan umat, kita masih diberikan kesempatan untuk beribadah kepada Tuhan di sore hari ini.
Dengan bersyukur kita semakin memahami diri bahwa sebagai orang beriman hidup kita tergantung sepenuhnya kepada Tuhan, kita tak dapat melakukan apa-apa tanpa keterlibatan Tuhan.
Pada sisi yang lain, dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat, kita juga saling tergantung satu dengan yang lain.
Nah, persoalannya adalah  bagaimana orang memaknai rasa saling ketergantungan itu untuk membangun sebuah persukutuan hidup yang saling perduli untuk kehidupan bersama yang lebih baik, ini yang patut direnungkan. Karena itu saya mengajak kita semua untuk merenungkan firman Tuhan yang tadi kita baca dalam Alkitab Perjanjian Baru; Roma 15 : 1-6.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan !!!
Ungkapan “kuat dan lemah”, adalah  sebuah ungkapan yang dipakai orang untuk menggambarkan dua sisi kehidupan manusia yang saling berbeda.
Artinya dalam kehidupan masyarakat kita dari dahulu sampai sekarang, realitas kuat dan lemah adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa kita hindari.
Sebut saja ada orang yang kuat dari sisi ekonomi, tetapi ada yang lemah dari sisi ekonomi. Itu yang kemudian kita kenal dengan orang kaya (punya harta dan uang) dan orang yang miskin, yang tinggal di rumah kumuh, makan susah.
Demikian pula ada yang disebut “orang kuat” karena mereka punya jabatan, kedudukan dan kuasa dan ada orang yang disebut “orang lemah” karena mereka tidak punya kedudukan, jabatan dan kuasa yang dapat diperhitungkan.
Tetapi jangan lupa ada juga yang disebut sebagai orang kuat dari sisi iman, karena mereka memiliki hubungan yang begitu akrab dengan Tuhan , sementara ada orang yang disebut sebagai orang lemah dari sisi iman, karena dangkalnya  iman mereka.
            Silahkan anda tambah lagi pengertian lemah dan kuat menurut pengamatan, dan pengalaman anda, karena memang itu realitas hidup yang kita jumpai dalam masyarakat kita.

Saudara-saudara yang dikasihi !
Yang jadi persoalan kita adalah mengapa kedua sisi kehidupan ini selalu bersebrangan, dan seolah tidak bisa dipertemukan, bahkan menjadi sumber konflik.
Jawabnya adalah, karena memang orang-orang yang berada dalam kategori “lemah” itu, menjadi sasaran eksploitasi (penggarapan), sasaran kekerasan, sasaran perlakukan ketidakadilan, sasaran pemerasan  dari orang kuat.
Dan ujung dari segala perlakukan terhadap yang lemah itu adalah “orang kuat akan semakin kuat dan orang lemah akan semakin lemah”. Orang kuat akan semakin kaya, semakin berkuasa dan orang lemah semakin miskin dan tertindas. Disinilah yang akan menjadi sumber konflik dalam masyarakat kita.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan !!!
Bagi Paulus, untuk menghindari konflik seperti itu, maka solusi yang paling utama adalah ketika “orang yang menganggap dirinya kuat” bersedia menanggung mereka yang “dianggap lemah”. Tegasnya dikatakan : “ kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat”, dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (ayat 1). Memperhatikan pernyataan Paulus ini, maka paling tidak ada 3 hal hendak disampaikannya :
Pertama ; Bagi Paulus realitas kuat dan lemah adalah suatu realitas kehidupan manusia. yang menggambarkan tentang sebuah kehidupan masyarakat yang pluralis (majemuk).
Ini kenyataan yang tidak bisa disangkali oleh siapapun. Dimana saja dan kapan saja realitas kuat dan lemah itu selalu ada.
Tetapi hendaknya realitas kuat dan lemah itu ditempatkan dalam suatu persekutuan hidup. Persekutuan hidup dimana orang yang kuat dan orang yang lemah dapat menjalani kehidupannya secara wajar dan bertanggung jawab. Disinilah perlu dikembangkan suatu wawasan eklesiologis atau wawasan kegerejaan, dimana semua umat percaya “kuat dan lemah” dilihat sebagai suatu keluarga Allah.

Kedua:  Terkait dengan hal itu, maka setiap orang yang menganggap dirinya kuat, berkewajiban untuk membantu mereka yang lemah. Katakanlah orang yang kuat berkewajiban untuk mengupayakan kehidupan yang lebih baik dari mereka yang lemah.
Paulus menggaris bawahi kata kewajiban. Artinya upaya untuk mengangkat kehidupan mereka yang lemah itu bukan soal suka atau tidak suka. bukan soal senang atau tidak senang, bukan soal dia famili saya atau musuh saya, tetapi adalah sebuah kewajiban (keharusan) untuk dilakukan kepada mereka yang lemah tanpa memandang latarbelakang hidupnya (suku, agama, ras, kultur dll).
Karena ini adalah sebuah kewajiban maka  orang tidak akan tunggu, kalau diperintah, kalau di desak, kalau didorong baru ia mengupayakan kesenangan bagi orang lain, . tetapi dengan penuh kesadaran dan bukan sebuah keterpaksaan orang akan melakukannya.

Ketiga : Bahwa Paulus tidak ingin orang-orang Kristen di Roma terjebak dalam sikap hidup individualis, yang hanya mementingkan dirinya sendiri, kelompoknya sendiri, agamanya sendiri, sukunya sendiri.
Bagi Paulus tidak baik kalau orang-orang Kristen hanya mencari kesenangannya sendiri. kalau orang Kristen hanya mencari kesenangannya sendiri, maka kehidupan kekristenannya dianggap sangat dangkal, hanya dikulit.
Kenapa ?? Karena orang-orang yang bukan Kristenpun juga melakukan hal yang sama. Karena itu, kalau anda ingin menjadi orang Kristen yang sejati hendaknya nilai individualisme itu di buang jauh-jauh dan diganti dengan nilai-nilai solidaritas, nilai-nilai kebersamaan, nilai-nilai keperdulian.      

Saudara-saudara yang kekasih !!!
Pertanyaan yang sangat mendasar untuk dikedepankan lagi  ialah kapan kita mulai dan kapan kita harus berhenti untuk mencari kesenangan bagi orang lain.
Apakah hari ini kita mulai dan besok kita berhenti ??? Apakah upaya itu dilakukan ketika ada program pemerintah atau gereja untuk pemberdayaan mereka yang lemah baru kita mulai ????
Kemudian bagaimana wujud dari upaya mencari kesenangan bagi orang lain itu ??
Terhadap pertanyaan seperti ini Paulus menjawabnya dengan mengatakan : “setiap orang diantara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya” (ayat 2). 
Ada dua kata kunci yang disebutkan disini yaitu Kebaikannya dan Membangunnya
Memperhatikan dua kata kunci diatas maka mencari kesenangan bagi orang lain itu mesti dilakukan dari sekarang, bukan nanti. Sebab bukankah setiap orang yang lemah sekarang ini begitu membutuhkan suatu suasana hidup yang baik, yang aman yang sejahtera ?? 
Jadi tidak ada kata nanti, sekarang harus mulai. Dan bahwa upaya itu mesti dilakukan secara terus menerus, bukan temporer, tetapi secara kontinu.
Tidak boleh ada ungkapan “pastiu” atau bosan untuk mengupayakan kebaikan bagi orang lemah.
Ibarat membangun sebuah bangunan yang permanent yang indah megah tetapi juga berkualitas, tentunya kita tidak membangunnya dalam satu jam atau satu hari, tetapi berhari hari berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Disini dapat kita lihat bahwa untuk membangun sebuah bangunan saja kondisinya seperti itu apalagi membangun manusia. pasti tidak ringan.
            Karena itu sangat dibutuhkan nilai-nilai pengorbanan.  Pengorbanan dari orang yang kuat untuk membangun kehidupan orang yang lemah. Dan pengorbanan yang paling utama dan penting adalah membiasakan diri untuk tidak hanya mencintai dan mengasihi diri sendiri, tetapi harus dilakukan seimbang dengan kasih dan cinta kepada orang lain. Dan konsep ini, yang mesti kita bangun dalam persekutuan ini. Sebab memang di dalam persekutuan ini, pasti ada diantara kita yang kuat tetapi ada juga yang lemah. Kalau kita sungguh-sungguh memberlakukan konsep keseimbangan ini dalam persekutuan kita, maka persekutuan ini akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Nah,…bagaimana dengan kehidupan kita saat ini ??? Setiap orang dapat menjawabnya. Namun yang pasti adalah,  hendaknya Ibadah akhir bulan ini, kita jadikan momentum evaluasi dan refleksi diri tentang sejauhmana saya telah berkontribusi untuk membangun persekutuan jemaat kita dengan saling berbagi apa yang saya  punya dengan orang lain ? Selamat hidup berbagi,…Tuhan memberkati kita amin.

2 komentar:

  1. saudara-saudara
    Saya di sini untuk bersaksi tentang kebaikan Allah dalam hidup saya dan bagaimana saya diselamatkan dari tekanan finansial karena bisnis saya sedang menurun dan keluarga saya dalam keadaan asulit sehingga kami bahkan tidak dapat membayar uang sekolah untuk anak-anak, karena kepahitan mengambil alih hatiku
    Suami saya juga menggagalkan karena kami menjalankan bisnis keluarga di (Surabaya, Jawa Timur) dimana kami jadi bingung suami saya mencoba untuk mendapatkana pinjaman dari bank dia menolak pinjaman jadi dia online mencari pinjaman karenaa dia ditipu oleh sone imposters online yang menjanjikan kepadanya pinjaman dan mengatakan harus membayar biaya untuk mendapatkan pinjaman sehingga husbank saya meminjam uang dari teman-temannya untuk membayar biaya maka mereka meminta biaya lagi dengan beberapa alasan dia harus pergi dan meminjam dari saudaranya di (Bekasi) untuk memastikan dia mendapatkan pinjaman setidaknya untuk membi/aayai kebutuhan keluarga dan setelah dia membuat biaya, dia diminta untuk membayar lagi dengan alasan tertentu, hal ini membuat keluarga kelaparan meningkat sehingga kami harus mengumpulkan makanan dari tetangga dekat kami. dan selama berbulan-bulan kami menderita dan bisnis ditutup untuk sementara waktu
    Jadi satu sore yang setia sekitar pukul 14:00 tetangga dekat ini menelepon saya dan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan pinjaman secara online sehingga jika dia mendapatkan pinjaman, dia akan mengenalkan saya ke perusahaan tersebut sehingga kami pergi ke ATM bersama-sama dan Memeriksa pinjaman itu tidak ada sehingga kami menunggu sekitar 30 menit kemudian kami mendapat peringatan di teleponnya dari banknya bahwa dia telah menerima monney di akunnya sehingga kami memeriksa saldo rekeningnya dan lihatlah 300 juta kepadanya sebagai pinjaman
    Segera saya berteriak di depan umum sambil menangis dan pada saat itu yang bisa saya pikirkan adalah jika saya dengan jumlah seperti itu, masalah saya berakhir, jadi kami pulang ke rumah saya tidak memberi tahu suami saya, dari 1 juta dia memberi saya saya membeli beberapa bahan makanan di rumah dan berlangganan dan tetangga saya dan saya meminta pinjaman kepada perusahaan karena dia memberi saya pedoman sehingga kami mengikuti prosesnya karena prosesnya sama sehingga setelah semua prosesnya, rekan-rekan saya diberi pinjaman oleh saya

     .(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..«´ ONE BILLION RISING FUND¨`»(onebillionrisingfund@gmail.com)  
    ..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..BBM: D8E814FC

    Anda juga bisa mendaftar sekarang dan menyelesaikan masalah keuangan Anda
    Saya berbagi cerita ini karena saya tahu bahwa begitu banyak orang di luar sana memerlukan bantuan keuangan dan perusahaan akan membantu Anda
    Gmail saya adalah

    Ratu Efendi Lisa
    efendiqueenlisa@gmail.com   
    Hubungi Says::+62 857 1997 9422
    Whatsapp::+62 857 1997 9422

    BalasHapus
  2. saudara-saudara
    Saya di sini untuk bersaksi tentang kebaikan Allah dalam hidup saya dan bagaimana saya diselamatkan dari tekanan finansial karena bisnis saya sedang menurun dan keluarga saya dalam keadaan asulit sehingga kami bahkan tidak dapat membayar uang sekolah untuk anak-anak, karena kepahitan mengambil alih hatiku
    Suami saya juga menggagalkan karena kami menjalankan bisnis keluarga di (Surabaya, Jawa Timur) dimana kami jadi bingung suami saya mencoba untuk mendapatkana pinjaman dari bank dia menolak pinjaman jadi dia online mencari pinjaman karenaa dia ditipu oleh sone imposters online yang menjanjikan kepadanya pinjaman dan mengatakan harus membayar biaya untuk mendapatkan pinjaman sehingga husbank saya meminjam uang dari teman-temannya untuk membayar biaya maka mereka meminta biaya lagi dengan beberapa alasan dia harus pergi dan meminjam dari saudaranya di (Bekasi) untuk memastikan dia mendapatkan pinjaman setidaknya untuk membi/aayai kebutuhan keluarga dan setelah dia membuat biaya, dia diminta untuk membayar lagi dengan alasan tertentu, hal ini membuat keluarga kelaparan meningkat sehingga kami harus mengumpulkan makanan dari tetangga dekat kami. dan selama berbulan-bulan kami menderita dan bisnis ditutup untuk sementara waktu
    Jadi satu sore yang setia sekitar pukul 14:00 tetangga dekat ini menelepon saya dan mengatakan bahwa dia akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan pinjaman secara online sehingga jika dia mendapatkan pinjaman, dia akan mengenalkan saya ke perusahaan tersebut sehingga kami pergi ke ATM bersama-sama dan Memeriksa pinjaman itu tidak ada sehingga kami menunggu sekitar 30 menit kemudian kami mendapat peringatan di teleponnya dari banknya bahwa dia telah menerima monney di akunnya sehingga kami memeriksa saldo rekeningnya dan lihatlah 300 juta kepadanya sebagai pinjaman
    Segera saya berteriak di depan umum sambil menangis dan pada saat itu yang bisa saya pikirkan adalah jika saya dengan jumlah seperti itu, masalah saya berakhir, jadi kami pulang ke rumah saya tidak memberi tahu suami saya, dari 1 juta dia memberi saya saya membeli beberapa bahan makanan di rumah dan berlangganan dan tetangga saya dan saya meminta pinjaman kepada perusahaan karena dia memberi saya pedoman sehingga kami mengikuti prosesnya karena prosesnya sama sehingga setelah semua prosesnya, rekan-rekan saya diberi pinjaman oleh saya

     .(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..«´ ONE BILLION RISING FUND¨`»(onebillionrisingfund@gmail.com)  
    ..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..BBM: D8E814FC

    Anda juga bisa mendaftar sekarang dan menyelesaikan masalah keuangan Anda
    Saya berbagi cerita ini karena saya tahu bahwa begitu banyak orang di luar sana memerlukan bantuan keuangan dan perusahaan akan membantu Anda
    Gmail saya adalah

    Ratu Efendi Lisa
    efendiqueenlisa@gmail.com   
    Hubungi Says::+62 857 1997 9422
    Whatsapp::+62 857 1997 9422

    BalasHapus